Rabu, 16 Oktober 2013

LAPORAN PRAKTIKUM NIRA


LAPORAN PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN PANGAN
ACARA IV
NIRA



Oleh :
Risqiyatul Jannah
A1M012016


KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PURWOKERTO
2013


I.                   PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Nira merupakan cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman aren, kelapa dan lontar yang pucuknya belum membuka dan diperoleh dengan cara penyadapan. Cara menyadap nira adalah memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan itu akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Pohon kelapa yang sudah diambil nira tidak akan tumbuh buah kelapa.
Nira diambil dari tumbuhan dengan kandungan gula pada konsentrasi 7,5% sampai 20%. Nira pada umumnya memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.Gula utama penyusun nira adalah sukrosa yaitu sekitar 13-17%.Nira juga mengandung glukosa dan fruktosa tetapi dalam jumlah yang sangat kecil. Nira yang baik bercirikan masi segar, rasa manis, harum, tidak berwarna dan derajat keasamannya (pH) sekitar 6,0-7,0.
Selain sukrosa, dalam nira juga terdapat vitamin C dalam jumlah tinggi.Selain itu juga terkandung thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), dan niacin, serta zat besi (FAO, 1995).Bermacam asam amino juga terkandung dalam nira seperti tryptophan.Lysine, histidine.

Pada umumnya masyarakat memanfaatkan nira aren dan nira kelapa untuk pembuatan gula merah / gula jawa dan gula semut, selain itu nira juga dapat digunakan sebagai minuman segar baik dari nira langsung atau nira yang dibuat sirup.

B.     TUJUAN
1.      Menetapkan sifat fisik nira
2.      Menetapkan sifat kimia nira


II.                TINJAUAN PUSTAKA

Nira adalah cairan yang disadap dari bunga jantan pohon aren.Cairan ini mengandung gula antara 10-15%.Nira dapat diolah menjadi minuman ringan, maupun beralkohol, sirup aren, gula aren dan nata de arenga.Penyadapan aren tidak sulit dilakukan. Kegiatan ini dapat dijadikan sumber nafkah utama ataupun sebagai nafkah tambahan di pedesaan.(Tarwiyan et all,2001)
Nira yang masih segar adalah jernih, hampir tidak berwarna dan sangat manis. Menurut Gibbs, ciri-ciri nira dapat dinyatakan sebagai berikut :
(Suhardiyono,1988)
Komposisi kimia nira kelapa tertera pada table berikut:
Komposisi
Kandungan (%)
Kadar Air
84.84
Kadar Karbohidrat
14.35
Kadar Protein
0.10
Kadar Abu
0.66
Kadar Lemak
0.17


Perubahan yang dapat terjadi dari gula di dalam nira karena aktivitas mikroorganisme adalah sebagai berikut :
Penambahan asam benzoat dengan konsentrasi 0,2% dapat menghambat fermentasi yang dilakukan baik oleh ragi maupun bakteri. (Grimwood,1961)
Nira merupakan cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman aren, kelapa dan lontar yang pucuknya belum membuka dan diperoleh dengan cara penyadapan.
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan  nira aren dan nira kelapa untuk pembuatan gula merah  dan gula semut, selain itu dapat digunakan  sebagai minuman segar baik dari niranya langsung maupun nira yang dibuat sirup.
Nira aren dan nira kelapa mempunyai beberapa perbedaan dari segi warna, aroma, rasa maupun kadar kotorannya. Nira aren terasa lebih manis, lebih jernih dan lebih segar daripada nira kelapa, namun jumlah padatan terlarut nira kelapa lebih tinggi daripada nira aren (Dyanti, 2002).
Nira yang baik bercirikan masih segar, rasa manis, harum, tidak berwarna dan derajat keasaman (pH)nya antara 6,0 - 7,0. Nira yang jelek pHnya >6,0 dan bila digunakan, mutu gulanya akan ikut jelek.(Deptan,1993)






III.             METODE PRAKTIKUM

A.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
·                  pH meter
·                  Refraktometer
·                  Termometer
·                  Buret
·                  Alat-alat gelas
·                  Desikator
·                  Penjepit
·                  Cawan
·                  Pipet seukuran
·                  Alat-alat gelas
·                  Timbangan
·                  Gelas plastic
·                  Gelas ukur


2.      Bahan
·                  Nira kelapa (segar)
·                  Kapas
·                  Kertas saring
·                  Larutan NaOH 0,1%
·                  Larutan indicator PP 1%
·                  Larutan sukrosa 5%
·                  Larutan sukrosa 10%
·                  Label


B.     PROSEDUR
1.            Penetapan sifat fisik nira
2.      Penetapan sifat kimia nira
a.          pH





b.      Total asam tertitrasi
c.       Total gula









d.                  Total solid (total padatan)

IV.             DATA PENGAMATAN

1.   Penetapan sifat fisik nira
Sifat Fisik Nira
Warna
Kejernihan
Aroma
Tingkat kemanisan
Kotoran
Kuning kecoklatan
keruh
Tidak sedap
11.11%
Cukup kotor

2.   Penetapan sifat kimia nira
Sifat Kimia Nira
pH
Total asam tertitrasi
Total gula
Total solid
4,5
4ml NaOH 0,1 N/100ml
18 Brix
22,675%
a.                pH
pH nira setelah diukur dengan pH meter didapat hasil 4,5
b.               Total asam tertitrasi
Setelah menitrasi 20ml nira dengan larutan NaOH 0,1N ditambah PP 1% didapatkan total asam tertirasi 4ml NaOH 0,1N/20ml nira dengan perubahan warna dari kuning menjadi merah muda kecoklatan.
Dengan perhitungan:
Diketahui :
·                        Molaritas 1      : 0,1
·                        Volume 1        : 4ml
·                        Volume 2        : 20ml
Ditanya : M2 ?
M1V1 = M2V2
0,1 x 4 = M2 x 20
0,4    = M2 x 20
M2    = 0,4 / 20
M2    = 0,02 M

c.                Total gula
Setelah sedikit nira yang telah disaring diteteskan pada prisma refraktometer diperoleh kadar gula nira 18brix.
d.               Total solid
Cawan
Cawan+
label
Cawan+label+
nira
Berat kering 1
Berat kering 2
Berat kering 3
41,0782
41,0845
43,0326
41,4849
41,4856
41,4861

·            Berat cawan                                 : 41,0782
·            Berat cawan+label                       :41,0845
·            Berat cawan+label+nira   :43,0326
·            Berat kering 1                              :41,4849
Selisih : 43,0326 - 41,4849  =1,5477
·            Berat kering 2                              :41,4856
Selisih : 41,4856 - 41,4849   = 0,0034
·            Berat kering 3                              :41,4861
Selisih = 41,4861 - 41,4856 =  0,0005
Kadar air nira

Kadar total padatan
V.                PEMBAHASAN

1.      Penetapan sifat fisik nira
a.             Warna
Nira yang masih segar pada umumnya adalah jernih dan hampir tidak berwarna. Pada praktikum ini warna nira kuning kecoklatan.Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pemasakan nira. Mula-mula nira akan berwarna putih keruh dan lama kelamaan akan berubah menjadi kekuningan.

b.            Kejernihan
Nira yang segar sebenarnya jernih dan hampir tidak berwarna. Pada pengamatan ini nira keruh tidak jernih.Hal ini disebabkan oleh terlambatnya pemasakan nira. Mula-mula nira akan berwarna putih keruh dan lama kelamaan akan berubah menjadi kuning kecoklatan.

c.             Aroma
Nira yang masih segar mempunyai aroma yang harum. Akan tetapi pada praktikum kali ini aroma nira asam.Nira menjadi beraroma asam karena dibiarkan dan tidak segera dimasak. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh terjadinya proses fermentasi terhadap komponen gula oleh aktifitas mikroorganisme. Pada reaksi fermentasi, sukrosa akan dipecah oleh enzim sukrose dan invertase menjadi gula invert, glukosa dan fruktosa yang pada reaksi akhir akan dihasilkan asam asetat dan air. Untuk mencegah keasaman nira, dapat ditambahkan sodium benzoate 0,05-0,2 % atau kapur 0,7-1,2 %.

d.            Tingkat kemanisan
Nira yang segar lebih manis dari sukrosa 5% dan 10%. Karena nira mengandung sukrosa sekitar 12,30-17,40 % sedangkan pada pengamatan ini kemanisan nira 11,11%


2.      Penetapan sifat kimia nira
a.       pH
PH  nira segar yang baik adalah pada kisaran 6,0 – 7,0. Pada praktikum ini pH nira 4,5 diukur menggunakan pH meter. Hal ini disebabkan oleh fermentasi sukrosa menjadi alkohol yang selanjutnya menjadi asam asetat atau dibiasa disebut cuka.Alkohol dan cuka ini memiliki sifat asam yang cukup kuat sehingga pH nira menjadi turun.

b.      Total asam tertitrasi
Total asam adalah jumlah keseluruhan asam yang terkandung di dalam suatu bahan. Hasil total asam tertitrasi pada praktikum ini diperoleh 4ml NaOH 0,1 N/100ml dengan menitrasi 20ml nira ditambahkan indicator PP 1% kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1N sampai warna berubah dari kuning hingga menjadi merah muda kecoklatan.

c.       Total gula
Nira segar pada umumnya mengandung gula 8-21%.Pada praktikum ini pengukuran brix  dilakukan dengan indeks bias. Indeks bias suatu larutan gula atau nira mempunyai hubungan yang erat dengan brix. Artinya bahwa jika indeks bias nira bisa diukur, maka brix nira dapat dihitung berdasarkan indeks bias tersebut. Alat untuk mengukur brix dengan indeks bias dinamakan Refraktometer. Dengan menggunakan alat ini contoh nira yang digunakan sedikit dan alatnya tidak mudah rusak.
Brix adalah jumlah zat padat semu yang larut (dalam gram) setiap 100 gram larutan. Pada praktikum ini mengukur total gula dengan sedikit nirsa yang telah disaring diteteskan pada prisma refraktometer, kadar total gula nira yaitu 18 Brix, artinya bahwa dari 100 gram nira, 18 gram merupakan zat padat terlarut dan 82 gram adalah air.
d.      Total solid (total padatan)
Pada praktikum ini diperoleh kadar total padatan nira sebesar 22,675%. Dimulai  dengan ditimbang satu persatu dari berat cawan didapat 41.0782 , berat cawan+label diperoleh 41.0845,berat cawan+label+nira diperoleh 43.0326, berat kering I diperoleh 41.4849 dengan selisih 1,5477. Kemudian ditimbang lagi dua jam kemudian dengan berat kering II diperoleh 41,4856 dengan selisih 0,0034. Karena belum mencapai selisih 0,002 maka ditimbang dua jam kemudian lagi diperoleh 41,4861 dengan selisih 0,0005.
Berdasarkan pada referensi yang telah ada total solid nira adalah sebesar 15,20 – 19,70 gr/100ml. Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Pada penentuan kadar air dan total solid pada nira ini dilakukan dengan metode pengeringan (dengan oven).Beratsampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel. Setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dan total solid pada nira. Namun sebelum dilakukan penimbangan, bahan yang dikeluarkan dari oven dimasukkan ke desikatorselama 15 menit yang bertujuan untuk mendinginkan nira tetapi tidak terjadi penyerapan air.
Untuk mengetahui kadar air dan total solid pada nira dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Kadar total padatan = (100 )
Dengan A B = berat air yang diuapkan
Berdasarkan referensi total padatan nira sekitar 15,20-19,70%. Sedangkan kadar air sekitar 60-80%. Data yang dihasilkan dari praktikum ini yaitu kadar air 77,325%, sedangkan total solid 22,675%. Adanya data yang berbeda dengan referensi dapat disebabkan karena pada proses pemindahan nira dari oven ke desikator juga mempengaruhi, dikarenakan adanya uap air yang menempel pada cawan atau air bebasnya menguap dari cawan. Selain itu dapat juga disebabkan karena praktikan kurang teliti dalam penimbangan.



VI.                                        KESIMPULAN

1.            Nira mempunyai sifat fisik, yaitu warna, kejernihan, aroma, tingkat kemanisan dan adanya kotoran pada nira. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, diketahui sifat fisik nira berwarna kuning kecoklatan, keruh, aroma tidak sedap, tingakt kemanisannya adalah 11,11% dan terdapat kotoran.
2.               Nira mempunyai sifat kimia, yaitu pH, total asam tertitrasi, total gula, total solid (total padatan). Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, diketahui sifat kimia nira dengan pH 4,5 ; jumlah total asam tertitrasi 4ml NaOH 0,1 N/100 ml, total gula 18 brix dan total padatan 22,675%



DAFTAR PUSTAKA

Dyanti, 2002.Studi Kompratif Gula Merah Kelapa dan Gula Merah Aren.Skripsi. Jurusan Teknologi  Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Halaman 26-40
Grimwood,B.E. 1961. Coconut Palm Products. Rome:Food and Agriculture
            Organization of the United Nations.
Suhardiyono,L. 1988. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.



LAMPIRAN

1.      Penetapan sifat fisik nira


2.      Penetapan sifat kimia nira
Gb. pH nira 4,5
                      
                       
           
           
Gb. Pengukuran total gula
 



Gb. Memasukan nira ke erlenmeyer
                        
Gb. 20ml nira
Gb. Penetesan PP
 


                         
Gb. Titrasi nira
Gb. Nira sebelum dititrasi
Gb. Nira setelah dititrasi
 



Gb. Total solid/padatan
                       

                                   




                       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar